" EKSPEDISI 7 PUNCAK GUNUNG"
MENUJU PUNCAK SINDORO YANG RUPAWAN.....
Perjuangan untuk menjadi Pendaki Gunung itu tidaklah mudah !!!! menurut analisa yg bukan seorang pendaki... Butuh kerja keras dari sebuah perjuangan dan akan terbayarkan ketika pendaki tersebut dapat mencapai puncak impian. Gunung Sindoro adalah titik awal terbentuknya sebuah organisasi yg bernama " Eiger Mountaineer Club Jambi "
Gunung Sindoro memiliki ketinggian 3.153 mdpl. Salah satu keunikan yang paling mencolok dari Gunung Sindoro adalah puncaknya. Puncak Gunung Sindoro berbeda dari puncak-puncak gunung tinggi di Pulau Jawa lainnya, yaitu memiliki puncak yang sangat luas, bahkan lebih luas dari ukuran stadion sepak bola. Ada 2 jalur pendakian menuju puncak sindoro.
Jalur Pendakian
Pertama jalur pendakian melalui Kledung. Jalur yang terdapat di Desa Kledung tersebut merupakan jalan populer yang biasa dilalui pendaki. Ada tiga pos yang akan dilalui jika kita melewati jalur ini. Panorama yang dilewati ketika mendaki melalui jalan ini sangat elok. Hutan Lamtoro dan Padang Edelweiss menjadi pertanda jika pendaki sudah dekat dengan puncak Gunung Sindoro.
Jalur kedua adalah melalui Sikatok. Jalur ini merupakan jalur tercepat untuk menuju puncak Gunung Sindoro. Di Jalur Sikatok, kita akan disuguhi hamparan perkebunan teh yang memanjakan mata. Dari jalur ini, tepatnya di antara Pasar Setan dan puncak Gunung Sindoro pendaki dapat melihat kembaran Gunung Sindoro, yaitu Gunung Sumbing apabila tidak ada kabut.
Aturan Gunung Sindoro
Setiap gunung memiliki aturan yang harus ditaati. Hal tersebut juga berlaku bagi pendaki di Gunung Sindoro. Aturan tersebut antara lain harus berperilaku sopan, baik tingkah laku, perbuatan, dan ucapan. Kita juga dilarang membawa tisu basah, mendekati bibir kawah, memetik bunga edelweiss, merusak lingkungan dan fasilitas yang ada, membawa dan menyalakan kembang api, serta menaiki tiang atau tugu pada saat di puncak.
Setiap pendaki wajib lapor ke basecamp sebelum dan sesudah melakukan pendakian. Bagi pemilik riwayat penyakit yang cukup riskan juga tidak diperbolehkan mengikuti pendakian. Apabila pendaki melanggar salah satu dari aturan-aturan yang telah ditetapkan maka terdapat denda yang harus dibayarkan oleh pelanggar tersebut.
Denda tersebut dapat berupa denda uang atau denda yang mengharuskan pendaki untuk menanam bibit pohon dengan jumlah tertentu. Penetapan denda tersebut sangat beralasan. Dengan adanya aturan dan denda, maka keseimbangan antara lingkungan dan budaya masyarakat sekitar menjadi terjaga.
Perlu diingat bahwa kita hidup berdampingan dengan makhluk lain, maka toleransi dan menjaga perilaku memiliki peranan yang sangat penting. Meskipun begitu, Gunung Sindoro dengan segala keindahannya sangat menyenangkan untuk dikunjungi. Apabila Anda ingin mencoba tantangan mendaki gunung, maka gunung ini dapat menjadi referensi yang tepat.
Salam Rimba.
Komentar
Posting Komentar